SUARA MERDEKA, Edukasia, Senin 7 Februari 2011 nomor 9
Suara Guru
RESAH BUKU SBY
DUNIA pendidikan kita sedang heboh karena beredarnya buku-buku seri Prisiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY). Pembagian buku yang menggunakan dana alokasi khusus (DAK) 2010 itu ternyata tidak bersentuhan langsung dengan kurikulum Pendidikan Nasional. Hal ini merupakan ironi bagi dunia pendidikan. Apalagi terjadi bersamaan dengan kondisi perpolitikan bangsa yang sedang karut marut. Bisa jadi masyarakat akan menilai pembagian buku tersebut merupakan salah satu bentuk kampanye terselubung lewat jalur pendidikan. Jika itu benar sangat memprihatinkan karena dunia pendidikan sudah dipolitisir sedemikian rupa.
Buku serial SBY berisikan biografi serta berbagai keberhasilannya dalam memimpin bangsa, di mana menjadi menu utama yang harus dikonsumsi oleh siswa SD SMP dan SMA. Padahal saat ini SBY masih dalam masa kepemimpinan untuk periode ke-2. Artinya buku-buku tersebut kurang etis jika diberikan kepada siswa.
DITARIK LAGI
Pro dan kontra akan peredaran buku seri SBY di sekolah-sekolah menunjukan diperlukan evaluasi menyeluruh akan peredaran buku tersebut. Terlepas dari pemanfaatnya sebagai buku pengayaan bagi siswa. Hal tersebut akan menambah beban siswa. Apalagi sis satu dari 10 buku serial SBY Kurang cocok terutama bagi siswa SD.
Untuk mengurangi kecurigaan dari berbagai pihak akan peredaran buku seri SBY alangkah baiknya jika Kementrian Pendidikan Nasional sebagai pihak paling bertanggung jawab karena memebrikan izin terhadap peredaran buku tersebut ke sekolah-sekolah harus melakukan penarikan kembali. Langkah itu sangat penting guna meminimalisasi adanya dugaan peredaran buku tersebut karena pesanan.
Cara lain adalah dengan menjadikan buku-buku serial SBY sebagai buku yang bersifat bacaan umum. Bukan buku khusus pengayaan siswa. Tujuannya supaya bisa dimiliki oleh setiap orang. Disamping untuk mengurangi kontroversi dalam dunia pendidikan. Hal itu akan lebih bermanfaat karena memberikan pengetahuan dan wawasan baru bagi rakyat indonesia. Edit Oleh Endra Saepul Bahri S.Pd.I
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Gunakanlah Bahasa yang Baik dan Sopan
Terima Kasih